Kita tahu hampir semua bencana di Indonesia adalah bencana yang “terpicu” oleh kegiatan meteorologis. Banjir dan longsor disebabkan oleh hujan deras, demikian juga lahar. Bahkan kecelakaan pesawat dan juga kapal laut dapat disebabkan oleh cuaca buruk. Dengan demikian dangatlah logis salah satu parameter untuk kewaspadaan adalah CUACA. Jadi, marilah kita belajar mengenai cuaca.
🙁 “Pakdhe, jadi kalau gitu cuaca bisa menjadi alarm untuk waspada ya ?”
[Peta-peta dibawah ini akan terupdate oleh BMKG secara otomatis setial 60 menit]
Apa sih Cuaca ?
Cuaca adalah adalah keadaan/fenomena fisik dari atmosfer (yang berhubungan dengan Suhu, Tekanan Udara, Angin, Awan, Kelembaban udara, Radiasi, Jarak Pandang/Visibility, dsb) di suatu tempat dan pada waktu tertentu. Memang sebenarnya cuaca itu menyangkut berbagai aspek namun untuk kali ini yang kita lihat seringkali hanya hujan, dan angin saja.
🙁 Lantas apa bedanya cuaca, musim dan iklim, Pakde ?”
Cuaca dapat diamati dari satelit, dapat juga menggunakan radar, dan juga pengamatan langsung di lokasi tersebut. Untuk mengamati cuaca di Indonesia yang sangat luas ini tentunya memanfaatkan satelit adalah cara yang paling pas. Juga dengan radar, serta pengamatan di stasiun pengamatan.
Dibawah ini Animasi berikut ini menunjukkan pertumbuhan dan pergerakan awan. Pada citra ini, awan yang ditampilkan adalah awan dengan suhu puncak lebih kecil dari nol derajat Celcius. Semakin dingin suhu puncak awannya (ditunjukkan dengan warna yang semakin putih) maka semakin tinggi pula potensi terjadinya hujan.

Animasi ditas tentunya yang paling menarik. Setiap animasi memang enak untuk “dinikmati” tetapi jangan lupa banyak informasi yang mestinya dapat dipetik. Khususnya potensi hujan serta angin. Seperti dibawah ini.
Peta potensi hujan ini diolah oleh BMKG dari berbagai data yang dimilikinya. Selain untuk memperkirakan hujan data-data satelit dan pengamatan cuaca ini dipergunakan juga untuk “meramal” cuaca. Ya betul, meramal cuaca. Ini memang bukan meramal bencana tetapi dengan memiliki ramalah cuaca tentunya akn diketahui juga potensi bencananya.

Dibawah ini peta Infra Merah (IR).
Citra ini diambil pada pita gelombang inframerah dan menggambarkan suhu relatif/hangat atau dinginnya obyek-obyek yang teramati oleh satelit cuaca. Awan-awan rendah umumnya suhunya lebih hangat dan berada relatif dekat terhadap permukaan bumi dan berwarna biru tua s/d hijau muda, sementara awan-awan bersuhu lebih dingin yang umumnya puncak awannya lebih tinggi berwarna oranye s/d pink terang. Citra inframerah ini sangat berguna untuk mendeteksi awan-awan baik di waktu siang maupun malam hari.