Benarkah Ancaman Tsunami 20 meter ?

0

🙋‍♂️”Abang ada berita nih katanya akan ada gempa dan tsunami mencapai 20 meter ya? ”

“oh memang ada berita yang diungkapkan oleh Guru Besar bidang Seismologi di Institute Teknologi Bandung (ITB), Pakde Sri Widiyantoro, dalam webinar dengan judul Implications for Megathrust Earthquakes and Tsunamis from Seismic Gaps South of Java’ pada Rabu (23/9).

Hasil riset Pakde Widiyantoro mengungkap adanya wilayah minim gempa atau seismic gap di laut selatan Jawa. Seismic gap adalah bagian dari sesar yang pernah menghasilkan gempa bumi di masa lalu. Wilayah seismic gap ini berpotensi melepaskan gempa dengan magnitudo yang lebih besar ketika ia aktif kembali.  Pakde Sri Widiyantoro juga memaparkan skenario terburuk, yaitu jika segmen-segmen megathrust di sepanjang Jawa pecah secara bersamaan, menunjukkan bahwa tinggi tsunami dapat mencapai ~20 meter di pantai selatan Jawa Barat dan ~12 meter di selatan Jawa Timur, dengan tinggi maksimum rata-rata 4,5 meter di sepanjang pantai selatan Jawa.

😢” wah kok ngeri banget ya bang, jadi takuttt ”

“Eh jangan takut, jadi adanya potensi gempa kuat di zona megathrust di selatan Pulau Jawa hasil kajian tersebut diharapkan dapat mendorong kita semua untuk lebih memperhatikan upaya mitigasi bencana gempabumi dan tsunami”

Perlu ada upaya serius dari berbagai pihak untuk mendukung dan memperkuat penerapan building code dalam membangun infrastruktur. Masyarakat juga diharapkan terus meningkatkan kemampuannya dalam memahami cara selamat saat terjadi gempa dan tsunami.

Dimana Pakde Daryono dari BMKG juga mengapresiasi hasil tersebut. Skenario model yang dihasilkan merupakan gambaran terburuk (worst case), dan ini dapat dijadikan acuan kita dalam upaya mitigasi guna mengurangi risiko bencana gempa dan tsunami.

Pakde Eko Yulianto ,  Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) juga mengingatkan, sebagian wilayah Indonesia terbentuk dari pergerakan lempeng dan berada di jalur subduksi lempeng bumi aktif ataupun yang sudah purba. Sebab itu, menurutnya selama bumi masih terus hidup, maka pergerakan lempang yang notabennya difasilitasi oleh arus konveksi menjadi sebuah tumpukan lempeng maka kemungkinan akan menghasilkan gempa bumi, gunung meletus hingga tsunami. Gempa bumi ataupun tsunami hingga saat ini belum ada yang bisa memprediksi kapan terjadinya. Karena wilayah kita adalah wilayah yang terbentuk oleh interaksi lempeng yang berada di jalur subduksi maka sebuah keniscayaan bahwa ancaman gempa, tsunami dan gunung meletus akan terjadi. Kapannya kita gak tahu.

🤔” Tapi kan banyak masyarakat yang resah bang?”

“iya benar, informasi potensi gempa kuat di zona megathrust memang rentan memicu keresahan akibat salah pengertian (misleading). Masyarakat ternyata lebih tertarik membahas kemungkin dampak buruknya daripada pesan mitigasi.”

😀”Oh gitu ya, jadi kita harus jadi waspada ya bang? Bukan malah takut ya? Baiklah kalau gitu thole mulai sekarang akan belajar bagaimana mitigasi bencana yang benar dan belajar potensi bencana apa saja agar nanti thole bisaa bantu temen temen thole ketika ada bencanaa”.

“Nah gituu pinterr thole

Liked it? Take a second to support Dongeng Geologi on Patreon!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here