Telah terjadi lagi semburan sumur yang menurut berita semburan air ini bercampur lumpur terjadi di sebuah kebun cabai di kawasan Desa Tanjong Meunye Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara, Rabu (23/1/2019) sekira pukul 10.00 WIB.
Dari informasi seorang kawan semburan ini berada didekat sumur Rayeu C-1 yang dibor tahun 1974 oleh Mobil Oil, yang pada saat itu merupakan operator di lokasi kerja ini.
Dari hasil kajian sementara menggunakan peta geologi di daerah ini menunjukkan kemungkinan ada kemenerusan sebuah lipatan antiklin disekitar lokasi desa Tanjong Meunye ini. Sehingga kemungkinan memang lokasi ini tidak hanya terdapat sekedar sebuah “pocket gas”, namun memang daerah ini memang daerah lapangan gas.
Peta Geologi permukaan yang dibuat oleh Badan Geologi ini memperlihatkan adanya antiklin disebelah selatannya, sedangkan di lokasi ini sepertinya tertutup oleh endapan delta yang lebih muda.
🙁 “Oh yang disebut sebagai antiklin terpendam itu ya ?”
Sebenarnya sumur ini merupakan sumur eksplorasi yang sukses menemukan migas, namun mungkin karena cadangannya relatif kecil sehingga tidak dilanjutkan atau tidak dikembangkan sebagai lapangan yang berproduksi.
Melakukan pengeboran sumur air memang sering menjumpai hal seperti ini. Tentunya perlu diperhatikan juga oleh penduduk sekitar bila menemui seeprti ni segera melaporkan ke aparat terkait setempat.
🙁 “Pakde, terus harus gimana doonk?”
😀 “Ya tentunya harus dikaji lebih detil lagi, kalau memang bukan sekedar “gas pocket”, gas rawa yang terjebak, ya mesti dilakukan penutupan sumur dengan benar. Paling tidak harus menghindari supaya tidak ada api yang membakar gas bila ada”
Sebelumnya disebelah selatan dari lokasi ini juga pernah mengalami seburan gas yang didongengkan disini:
Mengapa Mengebor Sumur Tidak Boleh Sembarangan. Kasus Kebakaran Sumur di Aceh
