Mencari pesawat yang tenggelam tentunya tidak mudah, apalagi kalau kondisi lautnya keruh dan sangat dalam.
🙁 “Iya Pakde, terus gimana doonk?”
Lantas bagaimana cara menemukannya ?
Saat hilangnya pesawat dari pantauan radar sering menjadi awal informasi untuk mencari pesawat yg hilang. Walaupun sudah diberikan koordinat dengan data radar dan saat hilang kontak, lokasi dimana pesawat berada memerlukan kepastian, dan dapat dilihat langsung. Terutama untuk tujuan evakuasi.
Sebenernya ada beberapa cara untuk menemukan lokasi jatuhnya pesawat yang hilang :
Mencari titik koordinat lokasi kontak komunikasi terakhir.
Dengan cara mengetahui titik koordinat kontak komunikasi terakhir antara pihak pilot dengan bandara atau dengan pesawat lain, minimal tim SAR dan pihak otoritas lalulintas udara bisa mengetahui rentang luasan atau jangkauan dari pesawat tersebut sehingga lokasi pencarian tidak terlalu melebar.
Walaupun sudah diketahui posisinya dengan koordinat, tetap saja masih dalam lingkup kesalahan ratusan atau ribuan meter. Ketidak-pastian ini tergantung dari ketelitian alat, juga mungkin adanya arus air laut yg mungkin menyeret pesawat.
Nah dengan alat survey laut dapat diketahu kepastiannya. Sehingga dapat ditentukan cara pengambilannya.
Dengan alat survey

Ketika lokasi dalam luasan tertentu ditentukan atau diprioritaskan untuk dikejar lebih detil, maka kepastiannya dapat dilakukan dengan menggunakan alat survey laut. Salah satunya survey Side Scan Sonar (SSS).Survey SSS menggunakan gelombang suara. Pantulan gelombanh suara ini dapat dipakai untuk mendeteksi jenis bahan benda-benda yg memantulkannya.
Mengenali dengan sifat pantulan ini namanya “Back Scatter”. Pantulan besi bahan pesawat tentunya akan berbeda dengan objek alam atau objek geologi. Selain emngenali bentuknya, juga daya pantul benda2 ini berbeda-beda. Perbedaan ini dapat dipakai untuk membantu identifikasi.
Selain survey dengan gelombang suara, ada juga deteksi metal (metal detector). Seringkali dengan magnetometer, mendeteksi sifat magnetisnya.
Kalau sudah diketahui seringkali perlu juga penyelaman untuk melihat kondisi dibawah.
🙁 “Pakde itu pesawat yang hilang kemarin ya ?
😀 “Bukan thole, kau jangan nyebar hoax. Itu contoh bagaimana penampakan pesawat dibawah air.”
Menyelam.
Salah satu kendala penyelaman adalah visibilitas (kekeruhan/kejernihan), dan kedalaman. Untuk kedalaman sampai 35-40 meter, mungkin menggunakan alat selam tampa dekompresi masih dapat dilakukan.
Bila kedalaman lebih dari ratusan meter seperti di Danau Toba yang lalu, maka perlu menggunakan ROV (Remote Operated Vehicle). Yaitu alat seperti drone tapi dibawah air yg dilengkapi kamera dan mungkin juga alat sampling (pengambil sampel benda kecil).
Dengan beberapa metode ini, tentunya kita berharap proses evakualsi segera dapat dilakukan.
Follow id Dongeng Geologi di @ dongenggeologi
semoga badan pesawat lion air JT 610 dapat segera ditemukan
ini sekaligus ajang pembuktian peralatan yg terpasang di kapal survey hydrologi milik TNI AL