Dari hari ke hari, perdebatan antara teori bumi datar dan teori bumi bulat seakan tidak ada habisnya. Padahal fenomena gerhana bulan total yang baru saja terjadi beberapa hari yang lalu sudah dapat membuktikan bahwa bumi tidaklah datar, melainkan berbentuk bulat.
🙁 “Waduh, pukulan telak bagi penganut teori bumi datar dong Bulik?”
opens in a new window)😊 “Nah itu dia Thole, bumi bulat dapat dijelaskan secara logis dan ilmiah, seperti fenomena gerhana bulan total yang terjadi beberapa hari yang lalu.”
Bayangan Bumi
Bayangan gelap yang muncul pada purnama berbentuk melengkung, bukan garis lurus. Bayangan ini merupakan bayangan bumi akibat cahaya matahari terhalang oleh bumi itu sendiri. Bayangan gelap yang melengkung ini membuktikan bahwa bumi berbentuk bulat.

Visibilitas Gerhana Bulan Total
Pada saat terjadi Gerhana Bulan Total, tidak semua belahan dunia dapat menyaksikan fenomena tersebut. Sebagai contoh pada saat Gerhana Bulan Total 31 Januari 2018, fenomena ini tidak dapat disaksikan di wilayah Amerika Selatan dan Afrika. Hal ini disebabkan karena bumi berotasi dan berevolusi. Ini juga membuktikan bahwa bumi berbentuk bulat, bukan datar.

Sains
Proses terjadinya gerhana bulan total dapat dijelaskan secara ilmiah, bahkan waktu terjadinya pun dapat dihitung dengan tepat. Buktinya, gerhana bulan total beberapa hari yang lalu dapat diamati di lokasi yang sudah diperkirakan pada jam yang sudah diperhitungkan dan benar-benar terjadi tepat sesuai dengan perhitungan. Fenomena gerhana bulan total ini secara keseluruhan membuktikan bahwa bumi itu bulat. Hal itu didasarkan pada model saintifik sistem matahari-bumi-bulan. Bulan mengelilingi bumi dan bumi bersama bulan mengelilingi matahari. Pada saat tertentu, bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga bulan tertutup oleh bayangan bumi. Saat itulah terjadinya gerhana bulan total yang bisa kita amati.

hewduh! kaum bumi datar baru saja gagal meluncurkan roket utk memotret bumi dari ketinggian lho 😀