Anda mungkin sudah lupa “Om Telolet Om”. Bahkan saya mungkin akan ditertawakan kalau menyatakan khawatir adanya potensi kebocoran rahasia negara, karena “Pokemon masuk Sidang Kabinet terbatas” . Padahal itu awal tahun ini, berita Pokemon ini ikut menggegerkan Kepolisian dan bahkan Badan Intelijen ikutan kebakaran kumis, looh.
Pengalaman suatu saat bukan lagi sebuah harta yang berharga, kerena secara instant sudah menjadi informasi yang hasil dari BIG DATA ANALYSIS untuk menentukan “what next”, apa langkah selanjutnya supaya tujuan tercapai. Yaah, begitulah katanya yang namanya internet of things (IOT). Segalanya terkoneksi, termonitor, terrekam dan teranalisa dalam waktu sekejap dan memberikan istruksi kepada manusia untuk mengeksekusinya.

Menagih janji presiden atau janji gubernur yang barusaja terpilih menjadi obsolete, sudah kadaluarsa. Tantangan dan hambatan membangun negara dan membangun bangsa mungkin sudah tidak lagi sama ketika setahun atau dua tahun lalu saat kampanye. Data grafik statistik sudah harus digantikan display dasboard, demi kekinian.
Menghitung kebutuhan pasar bulan depan mungkin dapat kita lakukan minggu ini, tapi memperkirakan kebutuhan tahun depan barangkali baru akan diketahui setelah produk kita saat ini sudah laku terjual. Artinya kita hanya mampu melihat jarak pendek. Myopic !
Perubahan itu terjadi sangat cepat. Bahkan tulisan inipun, walau saja ditulis oleh #kidjamannow, akan terasa jadul saat dibaca.
Student: “Dr. Einstein, Aren’t these the same questions as last year’s physics final exam?”
Dr. Einstein: “Yes; But this year the answers are different”
🙁 ” Looh Pakde, soal ujiannya sama, tetapi jawabannya beda dan terus berubah, ya?”
😀 “Ya, begitulah Thole. Penyakit yang kita hadapi bisa saja sama dengan sebelumnya. Tetapi kita tidak dapat mengobati dengan obat yang sama”
Pak Dhe, bagaimana nulis sesar di Surabaya.
thank
OK nanti saya dongengkan beberapa interpretasi sesa2 yg melintas di surabaya