
Hampir semua manusia yang berkeyakinan agama akan memiliki indera yang mampu menumbuhkan keimanannya. Ekspresi keyakinan itupun akan sangat beragam. Setiap orang berbeda.
Ada yang tersentuh bila mendengar suara adzan atau suara mengaji, ada yang tersentuh hatinya dengan melihat gambar-gambar aneh, ada pula yang keimanannya lebih tersentuh dengan ilmu pengetahuan, ilmu alam, ilmu kedokteran dan lain-lain.
Saya sendiri akan tersentuh keimanan karena pengalaman serta keilmuan dunia (ilmu kebumian).
Bagi yang percaya, maka gambar itu dianggap bukan rekayasa, walau dari sisi keilmuan gambar itu sebenarnya hanya manifestasi gejala alam yang direkam “sensor“. Bahkan yang suka fotografi tentunya tahu ada foto kirlian (foto aura), juga foro Infra Red dsb.

Gambar lain, misalnya pohon yg merunduk seolah ruku-pun ada yang takjub, walau dari sisi ilmu biologi memang ada kecenderungan pohon akan tumbuh mencari cahaya matahari yang kebetulan membuatnya seperti merunduk.
Saya malah lebih meyakini kekuasaan Allah ketika melihat peta dunia, melihat pergerakan kerak bumi (plate tectonic). Melihat bagaimana Indonesia merupakan pertemuan tiga lempeng besar yang sangat aktif. Rahasia-rahasia bumi terkuak dengan munculnya fenomena gunungapi, longsor, banjir, badai, ombak dll.

(sangat jarang peta dunia yang meletakkan Indonesia berada ditengah-tengah tampilan peta)
Mana yang lebih bagus ? ntah lah. Saya tidak akan menilai hal itu. Yang terpenting jangan merendahkan bagaimana cara orang meningkatkan keyakinannya.

🙁 “Wah Pakde, itu bagaimana bisa menggambarkan satu galaksi yang penuh bintang ini. Apakah ada yang ada penghuninya ya ?”
jadi kalau anda bisa meningkatkan keimanan dengan yang menyentuh anda …. Monggo saja.
Setiap orang mungkin memiliki pengalaman dan kesan yang berbeda pada apa yang diyakini. Bisa jadi ada orang yang ‘hanya’ melihat gambar yang mirip sesuatu yang diyakini, keyakinannya semakin naik, walau bagi orang lain itu biasa.
terima kasih info nya Pak.