Leadership.
Suatu saat para Top Management suatu kantor berkumpul. Membahas masalah penting tentunya. Berdiskusi, rame, eyel-eyelan, berargumentasi, bertele-tele. semua menginginkan dirinya didengar, diikuti, dan diakui …. Mengapa bisa begitu ? Ya, kalau saja mereka cepat mengalah mereka tidak akan menjadi Top Management. Kalau cepat mengalah mereka barangkali tidak akan menjadi pemimpin. Kemampuan serta kekuatan dan daya tahan merekalah yang akhirnya membawa mereka hingga sampai menjadi Top Managment di kantornya.
Lantas siapa yang menjadi “leader” didalam Top Management ?
🙁 “Kalau begitu pemimpin itu seperti seni ya Pakde ?”
😀 “Ya, pecinta musik dangdut, mungkin ga dapat memberitahukan indahnya musik jazz. Dan seorang conductor orchestra tidak dapat melatih basket”
🙁 “Hallah, Pakdhe mulai aneh biar dikatakan seperti seniman ya ?”