Waktu sebagai pemersatu serta meningkatkan efisiensi dan daya saing.

20
Zona 3 waktu di Indonesia. WItimur, WITengah, WIBarat.

Saat ini kita mendengar adanya maksud pemerintah yang berencana menyatukan tiga wilayah waktu Indonesia dalam satu zona, yaitu GMT+8 atau Waktu Indonesia Tengah. Konon penyatuan zona waktu bertujuan menciptakan efisiensi birokrasi dan peningkatan daya saing dalam ekonomi global.

Bagaimana ceritanya kok bisa meningkatkan efisiensi dan daya saing ?

🙁 “Lah hiya Pakdhe, memangnya dengan mengerjakan bersama-sama gitu lebih mudah ya ? Bukannya kalau tiga zona waktu malah waktu kerja kita bertambah?”

😀 “Dengan tiga zona waktu kerja di Indonesia memang waktu standby-nya makin lama, Thole. Tetapi kebersamaan itu lebih memudahkan”.

Di dunia ini satu hari setara dengan 24 jam. Bila keliling bumi ini dibagi menjadi 360derajat bujur, maka satu jam adalah 15 derajat bujur. Masing-masing tempat yang sama lokasi bujurnya semestinya memiliki zona waktu yang sama. Namun masing-masing negara memutuskan zona waktunya sendiri. Malaysia menggunakan zatu zona waktu walaupun masuk dalam dua zona waktu, Singapore mengikuti zona waktu yang sama dengan zona waktu disebelah timurnya, walaupun berada disebelah barat Jakarta.

World Time Zone. 24 Zona waktu di dunia.

Saat ini di Indonesia mengenal 3 zona waktu, yaitu

  • Waktu Indonesia Barat atau WIB yang mencakup pulau Jawa, Sumatra, serta Kalimantan Barat dan Tengah (GMT+7).
  • Waktu Indonesia Tengah atau WITA yang mencakup Sulawesi, Kepulauan Sunda Kecil, serta Kalimantan Selatan dan Timur (GMT+8).
  • Waktu Indonesia Timur atau WIT yang mencakup Maluku dan Papua (GMT+9).

Pembagian tiga zona waktu ini merupakan pembagian waktu astronomis yaitu panjang bujur Indonesia adalah 46 derajat. Pembagian zona waktu untuk 360 derajat dibagi 24 adalah 15 derajat. Jadi setiap 15 derajat bujur kira-kira satu jam, kalau dengan perhitungan astronomis. Dengan alasan itulah maka zona waktu di Indonesia memiliki tiga zona diatas.

Zona 3 waktu di Indonesia. WI Barat - WI Tengah-WI Timur.

Negara-negara yang berdekatan dengan Indonesia memiliki waktu yang berbeda. Malaysia menggunakan satu zona waktu seperti WITA. Walaupun berada disebelah barat dari Jakarta, Singapore menggunakan waktu yang sama dengan WITA. Sehingga Singapore dan Kauala Lumpur menggunakan zona waktu satu jam lebih awal dari Jakarta. Artinya pasar modal serta waktu kerja mereka satujam lebih dulu dibandingkan Jakarta.

Sulitnya Indonesia yang memiliki 3 zona waktu yang berbeda-beda ini sering menjadi alasan untuk sulitnya koordinasi. Tentusaja sulit karena yang disatu tempat sudah mulai kerja yang lain masih tidur. Lihat ilustrasi dibawah ini.

Penyatuan zona waktu untuk koordinasi, dapat juga sebagai pemersatu bangsa.

Koordinasi dan potensi dalam persaingan.

Dengan pola kerja selama 8 jam sehari, maka kita akan mengalami waktu kerja yang sama hanya 4 jam saja. Tentusaja karena ada waktu istirahat satu jam saja. Sehingga waktu koordinasi yang paling mudah dilakukan hanya 2 jam kemudian diselingi waktu istirahat yang berbeda satujam. Tentusaja waktu ini menjadikan sehari hanya dapat berkoordinasi selama 4 jam saja yang paling efektif.

Dengan penyatuan zona waktu maka satu hari akan memiliki 8 jam masa kerja bersama. Hanya saja bagi mereka yang berada di zona WITimur sebelumnya akan terasa sejam lebih siang dibandingkan mereka yang berada do WITengah. Sebaliknya yang sebelumnya berada di WIBarat akan maju satu jam untuk memulai kerja. Waktu kerja di jakarta akan serasa lebih pagi satu jam dari sebelumnya.

🙁 “Wah aku jadi harus bangun lebih pagi Pakdhe ?”

Tentusaja dengan memulai bersama dan mengakhiri jam kerja yang sama akan membuat efisiensi lebih besar, karena kebutuhan energi, serta waktu standbynya semua sama. Kalau sebelumnya harus 12 jam waktu standby, sekarang sama-sama hanya 9 jam standby dari pagi hingga siang.

Selain itu jam mulai kerja di tiga kota utama ASEAN (Malaysia, Singapore, dan Jakarta) akan memulai dari jam yang sama. Dengan demikian ketika ada oportunity atau peluang yang bagus, akan diantisipasi dalam waktu yang sama. Sebelumnya Jakarta selalu satu jam ketinggalan dari Kuala Lumpur dan Singapore.

Bagaimana dengan istirahat dan sholat ?

Salah satu yang dikeluhkan adalah kesempatan waktu ibadah sholat Dzuhur, dan Jumatan. Sebenernya hal ini tidak perlu dikeluhkan, toh selama ini kita juga melakukan Sholat Ashar pada saat jam kantor. Dimana waktunya juga berada disela-sela waktu kerja. Dan masih diberi kesempatan untuk mengerjakannya. Artinya waktu sholat tidak terpengaruh oleh arloji. Waktu sholat ditentukan oleh posisi matahari. Karena waktu sholat juga bergeser sekian menit dalam beberapa hari, kan ? Yang jauh lebih penting itu menjalankan sholat, bukan meributkan kapan wektu sholatnya.

Mudah-mudahan saja penyatuan zona waktu di Indonesia ini memang memberikan manfaat lebih baik untuk negeri. Dan yang pasti satu lagi pemersatu bangsa ini yaitu WAKTU !

Catatan tambahan

Membandingkan sulitnya Aceh dan Papua seperti membandingkan Jakarta dan Kualalumpur.

Kualalumpur saat ini sewaktu Indonesia bagian tengah,  mereka tidak kesulitan. Dan selama tujuh tahun saya di Kualalumpur, saya tidak merasakan kesulitan.  Tidak ada masalah bioritmik,  ibadah, istirahat siang serta jam kerja utk koordinasi dengan rekan sekerja yang ada di Sabah-Sarawak.

Saya kira Aceh dan Papua akan cepat menyesuaikan diri dalam penyatuan waktu ini. Soal ibadahpun kita selama ini melakukan sholat Ashar didalam waktu kerja. Dan berjalan tanpa masalah.

Liked it? Take a second to support Dongeng Geologi on Patreon!

20 KOMENTAR

  1. Walau Indonesia ketinggalan 1 jam dari Malaysia atau Singapura, tapi kalau ada peluang di saat saat terakhir, Indonesia untung juga. Karena 2 negara tadi sudah tutup jam kerjanya. Jadi, sama saja kan?

  2. Tetap gak akan efektif, prtumbuhan ekonomi bkn ditentukan wkt tp dr pribadi masing2 manusianya, klo pendapatan negara brkembang “yakin” nih gak akan dijadikn alat memperkaya diri oleh yg “berpeluang”? Yakin gak akhirnya angka kemiskinan brkurang ato malah trhapus? Yakin gak yg kaya smakn kaya yg miskin smakin miskin?
    Aq gak setuju deh soalnya “aq gak yakin”

  3. Kalo waktu dijadikan satu ni tetap aja akan amburadul soalnya orangnya sendiri seperti itu kebanyakan, dah dibuatkan waktu tapi melanggar begitu saja..
    moga aja di bulan puasa ini tidak ada yang korupsi waktu hehe 🙂

  4. Hanya China saja yang mempunyai 1 waktu sementara negara negara besar yang mempunyai bentangan barat timur mempunyai waktu yang berbeda beda…..orang Aceh akan disuruh subuhan dikantor ataupun disekolah sementara orang Papua disuruh makan siang setelah jam istirahat, apakah ini malah kontra effisien

  5. itu alasan bagi yg malas berpikir, Cina yg begitu besar hanya punya satu wilayah waktu tapi Rusia (9) dan AS (4 di kontinen, 3 di wil. luar kontinen). Semuanya adlh negara-negara kuat, jadi tdk benar bhw penyatuan wilayah waktu pasti lebih baik. Kenapa tdk mengubah waktu kerja saja jika demi efisiensi, jadi di WIB masuk jam 7, di WITA masuk jam 8, dan WIT masuk jam 9. Senangnya kok mencari masalah yg tdk perlu

  6. kok saya merasa kurang mudeng ya Pak Dhe (sorry telmi, hehehe)… kalo secara angka memang hanya berubah satu jam, tapi kalo melihat posisi matahari, gimana ya ? (ini berkenaan dg waktu sholat)…

    misalnya jam 06.30-nya papua itu pasti matahari sudah terang benderang, waktunya nganter anak berangkat sekolah.. 🙂

    kalo jam 06.30-nya aceh…apa juga sdh keluar mataharinya ato jangan2 masih subuh? subuhan disekolah dong…. 🙂

    gimana tuh Pak Dhe… btw, matur suwun sdh dikonfirm akun FBnya…

  7. Kita di WIB terbiasa kerja jam 8 pagi dan sekolah anak jam 7. jadi kita harus berangkat lebih awal lagi untuk mengatar sekolah dan kerja ya, jadi bangun paginya lebih pagi lagi. Gak apa2 lah yang penting acara tahun baru di TV tidak 3 kali lagi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here