Patahan di Gunung Merapi

0

Selain memiliki awanpanas Gunung Merapi juga memiliki patahan yang unik. Patahan Merapi ini dipetakan dan dijelaskan oleh Van Bammelen, mBah londo yang meneliti geologi Indonesia pada jaman penjajahan dahulu. Van Bammelen ini orang geologist dari Belanda yang mengarang buku The Geology of Indonesia yang diterbitkan tahun 1949.

🙁 “Wah Mbah Bammelen juga memetakan Gunung Merapi ya ?”

😀 “Looh Mbah Bammelen ini memetakan banyak lokasi di Indonesia, Thole”

Patahan memotong Gunung Merapi

Patahan yg membelokkan arah erupsi awanpanas

Yang sering kita lihat bahwa patahan itu disebabkan oleh sebuah gerakan tektonik lempeng, namun patahan sebenarnya dapat terbentuk oleh berbagai mekanisme. Salah satunya adalah karena bebannya sendiri. Patahan yg ada di Merapi ini merupakan sebuah “block glide” yang sangat besar sehingga batuan yang bergerak terhadap yang lain membentuk bidang patahan.

Patahan yang memotong Gunung Merapi ini dapat dilihat dalam peta Google sebagai sebuah dinding yang salah satunya dikenal dengan nama Gunung Kukusan. Dinding di Kukusan ini yang membelokkan lajunya arah awan panas.

Patahan Merapi memiliki kemiringan kearah barat. Dalam ilustrasi dibawah ini memperlihatkan penampang barat timur dimana gunung Merapi berada disebelah kanan. Dalam petanya Van Bammelen patahan ini digambarkan cukup detil hingga dampak dari block glide, patahan, ini menimbulkan sebuah perlipatan. Perhatikan lokasi Bukit Gendol (Gendol Hills) yang merupakan perlipatan endapan Merapi sendiri yang terdorong secara lateral karena Gunung Merapi bergerak.

Warna ungu adalah patahan Merapi. Warna Biru perlipatan di Bukit Gendol. Dalam penampang AB (Barat-Timur) dibawahnya terlihat bagaimana patahan di puncak merapi ini menimbulkan dorongan lateral kearah barat menggencet batuan di kakinya karena tertahan Bukit Menoreh.

🙁 “Whdauuh, kok seperti longsoran besar, Pakdhe ?”

😀 “Mekanismenya sama saja Thole”

🙁 “Lah kalau mak BLEG gitu seperti ada gempa besar doonk”

😀 “Tidak tahu pasti Thole. Tetapi kalau kamu melihat batuan yang terlipat-lipat ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Tidak sekali BREG !”.

Dalam peta sederhana

Patahan di Merapi

Di sebelah timur puncak merapi terdapat dinding terjal di lerengnya. Dinding ini yag diinterpretasikan sebagai patahan oleh Van Bammelen (1949). Kalau diteruskan patahan ini akan menunjukkan dimana terdapat mata air. Sangat umum dalam analisa patahan adalah menjumpai mata air pada zona patahan ini.

Di lereng selatan Merapi ini juga dijumapai mataair-matair itu. Ada yang disebut Umbul, Tuk atau Tlogo (Umbul Lanang, Tlogo nirmolo, dan Tuk Pitu). Dan memang kalau diteruskan merupakan kepanjangan dari patahan ini.

🙁 “Pakdhe kenapa sepanjang patahan banyak dijumpai mata air ?”

😀 “Zona atau bidang patahan merupakan zona lemah, sehingga air tanah akan muncul ke permukaan. Selain itu patahan merupakan bidang yg memotong muka air tanah”.

Perkiraan prosesnya.

Secara kinematik. Batuan itu memiliki sifat elastis, bisa dibentuk. Mirip seperti tanah liat. Kalau saja prosesnya sekali BREG ! tentunya sangat mengkhawatirkan. Namun adanya perlipatan ini saya menduga prosesnya tidak sekali BREG ! KArena kalau batuan digencet dalam waktu mendadak akan terpatahkan tidak terlipatkan.

Seperti kalau kita membengkokkan atau melipat plat besi harus perlahan-lahan. Kalau terlalu cepat malah patah.

Kalau dugaan diatas itu benar, maka patahan Merapi terbentuk dalam waktu yg cukup lama. Tidak secepat mekanisme longsoran.

🙁 “Seperti amblesan Jakarta Pakdhe?”

Namun tentu ini ada yang perlu diperhatikan adalah longsornya sebuah gunung di St Helena pada tahun 1980. Gunung ini mengalami longsor cukup besar. Longsoran ini yang akhirnya memicu erupsi eksplosive di St Helena tahun 1980.

Gunung Mt Helena ini erupsinya besar karena 20 tahun tertidur. Semoga Merapi lebih jinak, karena erupsinya lebih sering.

Bacaan terkait :

Liked it? Take a second to support Dongeng Geologi on Patreon!

1 KOMENTAR

  1. Assalamu’alaikum Pak Rovicky,

    Teori Bemmelen tentang gravitational sliding dari lereng baratdaya Gunungapi Merapi memang sangat menarik. Saya sangat tertarik dengan teori tersebut dan saya tertantang untuk membuktikannya. Hasil penelitian yang saya rintis dari tahun 2007 hingga 2011 di Perbukitan Gendol (Gunungpring, Gunungsari, Gununggendol, dan Gunungwukir) menunjukkan terdapatnya kesamaan stratigrafi yaitu terdapat lapisan batupasir yang terlipat dan terdapat material aliran lava.

    Pada tahun 2010 (beberapa bulan sebelum erupsi Gunungapi Merapi) saya melakukan survei electrical resistivity tomography (ERT) di Gunungsari. Hasil survei sangat mengejutkan dan memberikan kesimpulan menarik terhadap dua penelitian ahli tentang Perbukitan Gendol yaitu Camuz et al (2000), dan Newhall et al (2000).

    Camuz mendukung teori Bemmelen sedangkan Newhall memiliki pandangan lain. Newhall memberikan pernyataan bahwa Perbukitan Gendol merupakan gugusan perbukitan bermaterial vulkanis yang berumur Tersier. Lebih lanjut Newhall mendiskripsikan Perbukitan Gendol berdasarkan deskripsi stratigrafi dan hasil dari K-Radio dating.

    Penelitian Camuz sangat menarik dan masuk akal, penjelasannya lebih dititik-beratkan pada penemuan lapisan lempung tebal yang diduga merupakan lapisan lempung yang teralterasi oleh proses hidrothermal Gunungapi Merapi.

    Kedua penelitian tersebut ternyata tidak disertai dengan riset mendalam tentang struktur geologi dari Perbukitan Gendol. Hasil penelitian yang saya lakukan selama 2007 hingga 2011 memberikan gambaran umum bahwa stratigrafi di Perbukitan Gendol secara umum terdiri dari lapisan lempung, batupasir, breksi, dan aliran lava. Saya menemukan bahwa lapisan batupasir terlipat dengan dip 47 hingga 52 derajat, strike 224 derajat, dan azimut dip yang berlainan tiap masing-masing singkapan. Azimut dip memiliki arah cenderung baratlaut-tenggara.

    Hasil ERT pada puncak Gunungsari memberikan gambaran bahwa lapisan breksi dan aliran lava mengendap pada lapisan batupasir. Saya telah berdiskusi hasil penelitian ini pada Newhall, dan beliau tertarik lebih dalam untuk mengkaji lebih lanjut tentang temuan menarik ini. Hasil kesimpulan sementara adalah Perbukitan Gendol merupakan sisa-sisa gunungapi purba namun pusat dari erupsi belum diketahui.

    Tiede et al (2005) mempublikasikan penemuan yang mengejutkan bahwa anomali densitas di Perbukitan Gendol adalah positif berlawanan dengan areal Gunungapi Merapi yang memiliki anomali densitas yang negatif.

    Penelitian dari Setiadji (2009) dalam prosiding International Conference on Earth Science and Technology, juga menyatakan bahwa Perbukitan Gendol merupakan batas sebelah utara dari sistem gunungapi purba di Selatan Pulau Jawa.

    Sekian dari saya mohon tanggapannya Pak Rovicky, Terima kasih.

    Regards,

    Alva Kurniawan
    Engineering Department, PT. Geoservices E&P.

  2. masih bisa terjadi patahan lagi di lereng g, merapi. penduduk yang melek geografi harus tahu…. kalo ada erupsi turun lah….. karena tenaga endogen sedang akan membangun merapi

  3. Apakah dorongan ke arah barat dari patahan Gunung Merapi itu yang mampu “membendung” sungai Progo? Kemudian membentuk genangan luas – yang dikenal dengan ‘Telaga Borobudur” di sisi utara Pegunungan Menoreh? Seperti hipotesis seniman Belanda Nieuwenkamp, yang mengkhayalkan Candi Borobudur “mengambang” di tengah sebuah telaga?

  4. ga nyangka ada yg posting ttg ini, kemaren2 sempet dapet warning dari temen nya bapak ku (bukan scientist, tapi cuma mantan pendaki)……katanya moga2 skenario nya ga kaya’ St Helens

    oiya…berhubung saya bukan ahlinya, mau tanya ni…..adakah kemungkinan gempa tektonik yg sering melanda Jogja jadi trigger buat Merapi?

  5. beberapa waktu yang lalu di sebuah surat kabar jawa barat, dikatakan bahwa muncul perilaku buruk dari beberapa orang yang mengunjungi beberapa lokasi di sekitar meletusnya gunung merapi yang tujuannya bukan untuk membantu meringankan kesulitan saudaranya, tetapi hanya untuk “berwisata” saja..saya heran koq ada ya orang yang seperti itu…

  6. Tambah pengetahuan ttg merapi seandainya batuan i2 ” BREG ” tak t’bayang apa yg akan terjadi….smua hanya kuasa en kehendaknya….

  7. ass.wr.wb semoga keaktifan kalian menjaga di siplin hal sehat jangan sampai kalian putuskan tentunya kehadiran sakit akan datang bertamu ke rumah kalian ( body) semoga senantiasa kalian di siplin segalanya dan memang selaku gunung yang aktif bila mengeluarkan kelebihan muatan yang ada di perutnya tentunya imbasnya musibah nasional yang di tawarkan tentunya akan waspada segalanya dan kesabaran yang tinggi dan ringan tangan menolong itu hal yang paling terpuji di mata tuhan selain di mata kalian keaktifan yang terus menerus dan sudah berapa kali mengelurkan lahar tentunya di dalam perut gunung juga ikut melebar dan tentunnya lempeng bumi ikut bergerak tentunya kalian sudah tahu laut bergelombang tak terkendali hasilnya tsunami menemui kalian dan juga belum lagi antara magma dan unsur air di perut bumi bercampur menimbulkan asap panas tebal membubung langit dan angin datang menghampiri tentunya asap tebal ikut numpang angin kemanapun angin pergi dan yang menumpang whedos gembel tentunya yang terlewati kalian tahu sendiri akibat yang di timbulkan kerusakan di mana-mana belum lagi jiwa banyak yang melayang belum lagi hewan ternak sawah ladang menjadi abu-abu semua bau daging terbakar di sana sini dan akan radius angin yang membawa bisa sangat jauh tergantung kecepatan angin membawa whedos gembel tersebut memprediksi akan fenomena alam tidak bisa di prediksi secara akurat karena kita tidak tahu isi dalam perut gunung tersebut yang terbaik secara dini menghindar sejauh mungkin dan belum lagi lahar dingin yang datang membajiri yang di bawah kita senantiasa mawas diri saja pandai-pandai menolong dan berdo’a semoga tuhan akan segera meperhentikannya itu di antara yang terbaik dari segalanya gunung juga yang punya tuhan yang menciptakan hanya tawakkal dan kesabaran saja yang harus kita lakukan memberi pertolongan saja yang harus kita lakukan amin semoga tuhan mengabulkan do’a kita semua sekian saja terima kasih. wassallam

  8. pakdhe saya mau tanya tolong jelaskan tentang patahan yang ada digunung merapi apa akan mempermudah memprediksikuat – lemahnya letusan ???


    –> Wah aku bukan volcanologist. Jadi ndak ngerti bagaimana prediksi thd letusan. Prediksi itu kadang terlalu berhandai-handai seperti kata Mbah Rono ‎”Prediksi itu kalau salah bagaimana? Kalau pun benar itu kebetulan, kita tunggu saja,” gitu kata Simbah.

  9. pakdhe, seberapa update peta bikinan mbah bamellen? siapa tau sejak 1949 sudah banyak perubahan .. ngga ada ya teknologi untuk me-rontgen lempeng-lempeng di bawah sana?… kalo dari citra satelit ngga kelihatan kan?

    (lupa-kuliah-geologi-dulu-dan-ngarep-dongeng-nya-dilanjutkan)

  10. terimaksih ilmu gunungnya, saya baru tahu bgm arah dampak erupsi merapi, kagum dg ilmunya mbah londo itu.. semoga segera diatasi secra preventif kemungkinan besar efek erupsinya

  11. semogga d indonesia koh idg ada lagi bncana alam shinga manusia td bnyak kemtian????????????????????????????????????????????????????????

    salam kan kepada korban d mentawai n d seman kami mengucapkan sabar>>>

  12. […] Patahan di Gunung Merapi (via Dongeng Geologi) Posted on November 5, 2010 by swarakarumput Selain memiliki awanpanas Gunung Merapi juga memiliki patahan yang unik. Patahan Merapi ini dipetakan dan dijelaskan oleh Van Bammelen, mBah londo yang meneliti geologi Indonesia pada jaman penjajahan dahulu. Van Bammelen ini orang geologist dari Belanda yang mengarang buku The Geology of Indonesia yang diterbitkan tahun 1949. "Wah Mbah Bammelen juga memetakan Gunung Merapi ya ?" "Looh Mbah Bammelen ini memetakan banyak lokasi di Indonesia, … Read More […]

  13. pak dhe kalo batuan cadas itu apa hasil dari lava yang telah mengendap ya?
    soalnya begini , dilereng merapi sebelah barat-utara itu banyak batu cadas “padas orang sna bilang” lha itu apabila batu itu dibongkar kadang ditemukan semacam endapan debu vulkanik di bawahnya, warnanya sama dan saat pertamakali di bongkar tercium bau belerang yang menyengat.
    juga banyak terdapat lubang “pd cadas” bekas kayu, ranting…dll. apakah itu benar2 dari endapan lava ya pak dhe?

    –> Sangat mungkin ini lahar jaman dahulu yg menghanguskan hutan. berarti daerah itu pernah dilewati lahar panas ini.

  14. Waktu field trip th 89 atau 90 dulu aku golek nggon seng adem sambil ngamati kuburan dadi ra nyantol…saiki dadi jelas banged…Thanks Pakde.

  15. wah, saya di solo tadi pagi jam 7 melihat cendawan raksasa di atas merapi. kebetulan kos saya di lantai 2 menghadap ke barat. kayaknya ini letusan terbesarnya. tinggi asapnya kira – kira 3 ato 4 kali tinggi gunungnya. tapi sampai saat ini sepertinya cendawan merapi masih terus terjadi. kira2 puncak gunungnya bisa jugrug ngga pakdhe?

  16. WuUiiiiiHh, :O (kagum bin bengong, lantaran tdk ngerti) .?!! Btw, klo soal merapi, yg bahaya tuh bukan melernya pilek lava. Tapi lebih lantaran wedhuz gembel (awan panaz), yg amat dipengaruhi oleh besaran tingkat erupsi dan intensitaz+arah angin (2 variabel yg amat sukar diprediksi), serta arah guguran/aliran lava.

  17. Lalu bagaimana halnya kondisi bebatuan yg ada di kali opak, di desa Jogo tirto, Berbah, Sleman. Dua sisi kali itu berbeda jenis batuan, yg sisi barat batuan baru seperti dari aliran lahar dan sisi timur batuan cadas yg seperti terangkat. Sementara sisi timur ada bukit2 cadas yang seperti menyembul dan satu diantaranya seperti lantai cor yg didesak sembulan batu dari bawah sehingga nampak dataran rata yang miring ke timur sekitar 40 derajat.
    Oya lokasi ini biasa digunakan mahasiswa UPN penelitian dan mahasiswa lain utk fotografi (di kali). Trims !

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here