
Berita mengagetkan malam ini salah satunya akibat Tanggul sementara Situ Gintung yang jebol akibat guyuran hujan. Berita dari Tempointeraktif ini menjelaskan bahwa tanggul sementara yang dibangun jebol lagi.
Sejak peristiwa terjadinya jebolnya situ gintung tahun 2009 lalu, Dongeng Geologi menuliskan dengan tegas “Banjir Situ Gintung : “Keringkan saja danau ini !”
Sudah dengan jelas dituliskan bahwa Tanggul Situ gintung sudah sangat tidak layak dipakai untuk dipakai lagi sebagai bendungan. Konstruksi awal Situ Gintung merupakan bendung alamiah yang suatu saat akan mengalami proses ekuilibriumnya sendiri. Pengenalan proses ini sepertinya kurang dimengerti atau kurang dihargai oleh para pengambil kebijakan.
Sepertinya Situ Gintung akan rencananya difungsikan lagi sebagai bendungan atau penampung air. Namun kalau dilihat dari sisi safety serta kelayakannya situ ini sangat membahayakan pemukiman yang berada disebelah utaranya. Kecuali seluruh bendung nya di bongkar dan dibuat bendung permanen. Tentusaja biayanya akan sangat besar.
Kalau ingin dibangun lagi semestinya tanggul selebar 300 meter ini harus dibendung secara permanen dengan kontsruksi yang benar-benar aman. Bukan hanya memperbaiki tanggul yang jebol sebelumnya.
🙁 “Pakdhe, Semoga longsornya bendung sementara ini membuka wawasan baru tentang pengenalan kondisi alamiah suatu kawasan”
😀 “Iya Thole. Kondisi serta daya dukung beberapa kawasan di Jakarta yang sangat padat pemnduduk ini tidak dapat difungsikan seperti kondisi alamiahnya lagi”
Kondisi alamiah memang perlu dijaga. Namun ketika kondisi alam memang sudah tidak mungkin difungsikan lagi. Manusia dengan ilmu engineeringnya semestinya dapat menghitungulang dampak serta risiko yang ditimbulkan apabila kondisi alamnya diusahakan kembali seperti sebelumnya. Sangat beruntung bendung ini belum terisi penuh sehingga air hanya membanjiri sebagian dan tenaga yang dikeluarkan tidak sebesar jebolnya tanggul ini tahun 2009 lalu.
Semakin yakin bahwa tanggul ini memang harus dikeringkan ditanami dan diubah sebagai tanah resapan, tetapi bukan sebagai penampungan air.
Bacaan terkait :
pameo ini saya kutip dari kakak kelas saya:
Sing ngerti ora kuasa, sing kuasa ora ngerti.
(Yang tahu tidak berwenang, yang berwenang tidak tahu)
Yang lebih celaka lagi adalah, jika yang berkuasa dan tidak tahu tadi merasa tahu dan tidak mau tahu jika diberitahu.
Nah, lo…. Tahu nggak??? hehehe……
Masjid Jabal Rahma Dirugikan Situ Gintung Jebol Rp20 Juta
Senin, 9 Agustus 2010 06:46 WIB | Peristiwa | Pendidikan/Agama | Dibaca 280 kali
Tangerang (ANTARA News) – Masjid Jabal Rahma, Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten, rugi Rp20 juta akibat sejumlah barang elektronik terendam lumpur saat bendungan sementara Situ Gintung jebol, Jumat (7/8) sore.
“Diperkirakan kerugian sementara sekitar Rp20 juta akibat barang elektronik dan dokumen yang terendam lumpur,” kata pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Jabal Rahma, Ustad Syaifullah, di Tangerang, Minggu.
Syaifullah mengatakan, barang elektronik yang terendam lumpur seperti satu unit komputer, satu unit laptop dan satu unit kamera. Selain itu, beberapa dokumen masjid lainnya pun ikut terendam.
Barang-barang tersebut, nyaris tak bisa digunakan lagi, sebab, saat peristiwa terjadi, semua barang terendam air bercampur lumpur. Sejumlah data yang berada di dalam komputer serta laptop serta beberapa foto kegiatan masjid pun lenyap.
“Semua data masjid berada dalam komputer termasuk beberapa berkas dokumen penting masjid basah terendam lumpur,” tambahnya.
Syaifullah mengatakan, sebelum peristiwa terjadi, komputer tersebut sedang digunakan oleh Ustad Salim, pengurus DKM Masjid lainnya.
Karena ada data yang tetinggal, Ustad Salim pergi ke ruang kantor lainnya yang berada di sisi kanan masjid.
Ketika ingin kembali, hujan yang turun cukup deras selama satu jam menyebabkan Ustad Salim tidak dapat kembali ke ruangan sebelumnya yang berada di sisi kiri masjid.
Tak lama kemudian, air bercampur lumpur masuk ke dalam ruangan tersebut.
“Sebelumnya ada Ustad Salim yang sedang bekerja tetapi karena hujan, jadinya ruangan itu kosong. Untunglah tak ada yang menjadi korban,” ungkapnya.
Sebelumnya, hari Jum`at (7/8) sore, bendungan sementara tanggul Situ Gintung jebol dan merendam Masjid Jabal Rahma dengan ketinggian air mencapai 20-30 cm disertai lumpur.
Bendungan Situ Gintung sebelumnya juga pernah jebol pada 27 Maret 2009 sekitar pukul 02.00 WIB akibat meluapnya Kali Pesanggahan.
Dalam perisitiwa itu sebanyak 100 korban meninggal dan ratusan warga hilang serta sebanyak 312 rumah hancur berantakan diterjang air.
Peristiwa Situ Gintung itu menghancurkan ratusan rumah penduduk akibat disapu air bah, tapi Masjid Jabal Rahma tetap kokoh padahal jaraknya hanya sekitar 20 meter dari tebing tanggul. (ANT154/K004)
COPYRIGHT © 2010
kok ya ga mau belajar dari pengalaman ya…
lagi2 musibah…
yg sebenarnya ga perlu terjadi..
Ini gimana toh Pemda Tangerang Selatan atau DKI??? Saya pikir sudah diberitahu dengan pengalaman masa lalu (jebol nya th 2009) dan oleh beberapa ahli geologi (mungkin termasuk IAGI?) – untuk TIDAK DIPERGUNAKAN sebagai penampung air atau tanggul… Paling tidak mbok melindungi hal2 yg membahayakan masyarakat sekitar terutama yg berada dibalik tanggulnya. Nyawa orang khoq dibuat dolanan? Apa gak menyadari cuaca ekstrim yg sekarang terjadi (hujan berkepanjangan)?
Ada lagi yg lebih mengerikan saya lihat, kalau kita teruskan perjalanan dari dari ciputat ke arah pamulang maka akan melewati danau di daerah sasak tinggi (sebelum pacuan kuda), lokasi situ (danau)nya di sebelah kiri. Coba perhatikan disisi kanan, ada rumah-rumah penduduk lokasinya dibawah permukaan danau itu sendiri. Jadi jalan raya yg kita lewati merangkap sebagai tanggul… lah kalau jebol ini gimana?
MENGERIKAN… apa yg sedang terjadi dengan KESADARAN masyarakat dan pemerintah kita akan bencana alam?
mengamankan pertamaxxx dulu ah….
Saya heran mengenai situgintung ini pakdhe. dari kondisi alamnya ada udah gak layak tapi masih dipaksakan. apa motivasi dari decision maker-nya. apa karena biar ada dana proyek kali ya?