Pak Hardi Prasetyo dari BPLS berkenan mendongeng soal keberadaan gunung lumpur yang berkaitan dengan keberadaan potensi migas. Tentunya ini sebuah pembelajaran bagus bahwa didekat sebuah potensi migas juga terdapat potensi bahaya yang harus diantisipasi ketika akan melakukan program eksplorasi-eksploitasi.
🙁 “Pakdhe sebuah bencana yang menjadi sebuah pembelajaran itu perlu dilakukan walaupun tidak atau belum dijumpainya potensi yang bisa digali, kan ?”
😀 “Betul thole bencana itu tidak harus menjadi pembelajaran bila disebabkan oleh manusia. Bencana alam juga harus dipakai sebagai pembelajaran. Bagaimana menghindari dan mengantisipasi bila terjadi lagi. Korban bencana selalu tidak nyaman thole”
ANTARA MUD VOLCANO DAN POTENSI MIGAS DI LAUT KASPIA
Habis makan Saur pada hari ke 2 bulan puasa ini, saya sedang menuntaskan suatu kajian yang saya beri nama ‘Wargame’ Dari Sidoarjo ke Cape Town, Afrika Selatan: Debat penyebab Lusi. Untuk itu babakan yang dilalui adalah dengan menyusun baseline makalah utama (major paper) dari 5 ahli seperti layaknya ‘lawyer’ menterjemahkan keseluruhan makalah (full paper), memberikan kata kunci dari setiap paragraf, yaitu: (1) Davies, 2007-2008 (2) Mazzini (2007), (3) Bambang Istadi (2007), (4) Mark Tangay (2008), dan (5) Abidin (2008). Sebelumnya juga telah dilalui memahami TOR dari Debat Lusi di pertemuan internasional AAPG, 18 Oktober 2008, di Afrika Selatan.
Saat ini saya menelusuri makalah-makalah pendukung dari 5 ahli tersebut di cyber net, dengan browser kata kunci ‘Davies mud volcano’ mendapatkan satu paper yang menarik ‘Largest Single Mud Volcano in the World Discovered in Caspian Sea’ penulis Davies and Steward (2006) pada http://www.sepm.us/publication/biot_reader.php?BiotID=314.
🙁 “Dulu Pakdhe pernah menulis juga cara memetakan gunung lumpur yang juga hasil pembelajaran di Kaspia di sini Memetakan Gunung Lumpur Secara 3dimensi”
Laut Kaspia tempat diketemukannya mud volcano tunggal terbesar di dunia, juga merupakan daerah penghasil migas utama di dunia.
Pelajaran berharga dari fenomena Semburan Lumpur Panas Sidoarjo, khususnya bagi para ahli kebumian adalah bagaimana dari Zona Bogor sampai ke Jatim (Cekungan Jawa Timur) dapat lebih di citra keberadaan zona2 ‘overpressure’ dan diapirsm, yang dikendalikan oleh keberadaan tektonik ‘kompresif’.
Disamping kawasan tersebut pada beberapa ekspedisi kelautan di KTI di tahun 1990an saya kebetulan bersama tim peneliti asing telah menemukan fenomena mud diapirsm dan mud volcano antara lain: (1) Sumba fore arc, (2) Sumba-Sawu backthrust, (3) Banda Ridge, (4) Flores Thrust Zone, (5) Bali-Lombok backarc basin. Khususnya nomor (4) dan (5) mempunyai kelanjutan arah tektonik ke timur dari Paleo Backarc Sunda-Arc (termasuk yang pak Awang sampaikan dari Bogor ke Jatim). Sehingga pada kegiatan eksplorasi disamping memberikan optimisme keberadaan sumber daya migas juga kehati-hatian dalam melakukan tahapan pemboran eksplorasi.
Situasi dampak psikologis saat ini pasca semburan Lusi yang telah menimbulkan rasa takut dari masyarakat dan rasa kurang nyaman dari industri migas terhadap upaya menemukan migas dengan melakukan pemboran eksplorasi, harus segera diantisipasi oleh semua pihak, antara lain melalui sosialisasi dan program-program pendidikan masyarakat (dikmas).
🙁 ” Aku ingat ada tulisan satulagi dari Pakdhe disini Penampakan “Mud Volcano” dalam rekaman penampang seismik”
Suatu analogikejadian. Saat saya dulu bergabung dengan Persatuan Terjun Payung AVES di Bandung, pasca kejadian fatal yang dialami anggota saat melakukan peterjunan, sehingga menimbulkan rasa ‘kurang nyaman dan kurang PD bagi para peterjun Junir’, maka pare senior AVES saat itu bersama-sama melakukan penerjunan, dengan tujuan untuk menghilangkan tekanan psikologis sekaligus membangunkan kembali kepercayaan diri.
Mudah-mudahan para senior termasuk Prof. Sukendar dan Pak Awang dapat terus mengkontribusikan pemikiran dan ‘knowledge’ termasuk sosialisasi ke publik pada daerah terpilih bukan saja terhadap aspek teknis tapi juga aspek non teknis ‘psychological impacted after lusi Eruption”.
Mohon doa restunya agar Musibah/Bencana Lusi dapat dilalui dengan sebaik-baiknya.
Salam dan Hormat
Hardi Prasetyo
Pak Dhe Rovick,
Baru² ini saya “denger² dari BBC” ada ilmuwan Amrik yang menemukan fenomena waduk air raksasa di bawah kerak bumi. Kalo gak salah, mereka menamakannya “Beijing Anomaly”.
Nah, apakah berita ini benar adanya? Gimana menurut Pak Dhe?
Makasih atas infonya pakdhe, mas Prasetyo & mas Davies! 😛
Namun sy yg nge-fans masih bingung nih pakdhe bagaimana “celahnya” membedakan penampakan mud volcano dengan mud diapirsm? mohon pencerahannya.
Regards.
thanx infonya, siapa tahu saaya punya kesempatan explo di daerah high risk seperti mud olcano ini…lumayan kan buat test adrenalin
Wah pakde istilah2nya sebagian masih susah di dengar di telinga pakde…
Tapi memang tulisan pakde selalu menarik. Iya kan thole?
Oh iya sekalian juga tentang Free Energinya Nicola Tesla,soalnya saya pernah baca di The Lost Journals Of Nicola Tesla….
Lam kenal mas……….
Mas,saya mau tanya apakah gempa atau vulcano mud bisa disebabkan oleh medan magnet?
Klo menurut sudut pandang mas bagaimana proyek HAARP yang dikembangkan oleh AS di Alaska itu?
Matur thank you sebelumnya,mohon maaf klo ada kata2 yang belum tepat
semoga dari sidoarjo keluar gas ang banyak melimpah ruah sa-abreg, sehingga perusahaan tidak merugi, bisa memberi ganti rugi kepada masyarakat dengan baik. amin. amin. amin.
Artikel di blog ini bagus-bagus dan berguna bagi para pembaca. Anda bisa lebih mempromosikan artikel Anda di infoGue.com dan jadikan artikel Anda Topik yang terbaik bagi para pembaca di seluruh Indonesia.
http://www.infogue.com
http://energi.infogue.com/antara_mud_volcano_dan_potensi_migas_di_laut_kaspia